Baking & Travelling

Jumat, 29 Juli 2016

African Journey Part 3 (African Safari)

Kalau ke Afrika tidak lengkap rasanya jika tidak bersafari di alam liar. Banyak tempat yang ditawarkan jika ingin safari di afrika, salah satu tempat safari di afrika yang saya kunjungi adalah safari Huluhuwei yang terletak sekitar 4 jam perjalanan dari kota Durban. Untuk sampai kesana kami harus lewat jalan tol yang panjang. Di sepanjang jalan tol, kita akan melihat hamparan perkebunan tebu dan eqaliptus (untuk dipakai sebagai bahan baku kertas) di kanan dan kiri jalan tol. Kedua perkebunan tersebut merupakan penopang perkekonomian Afrika Selatan selain dari hasil tambang. Tiket masuk jika ingin bersafari sekitar 146 USD, cukup mahal memang jika di rupiahkan. Namun, harga tersebut sudah termasuk transportasi, guide selama perjalanan menuju dan kembali dari safari, makan siang, dan jeep serta pemandu ketika berada di tempat safari.

Jika ingin bersafari di alam liar seperti ini, satu hal yang menajdi kunci adalah kesabaran. Pengunjung harus sabar menanti hewan liar akan muncul/keluar dari tempatnya, jika beruntung pengunjung akan melihat "the big five" yaitu jerapah, badak, singa, gajah, dan buffalo atau kerbau liar. Sayangnya ketika saya disana hanya singa saja yang tidak bertemu. Hewan-hewan liar ini memang sengaja dilepas sesuai dengan habitatnya di alam bebas, sehingga hewan-hewan ini dengan bebasnya mencari makan dan bermain sehingga pengunjung kadang sulit untuk melihat mereka. 

Pemandangan alam liar di safari ini menurut saya hampir sama dengan gunung Bromo, banyak savanah  terhampar luas. Ketika saya berkunjung sedang musim kering sehingga air sungai menjadi kering, hanya tersisa sedikit air saja dari sungai untuk para hewan disana. Paket safari ini sudah termasuk makan siang namun bagi orang Indonesia jangan berharap tersedia nasi disini, pengganti karbohidrat bisa didapatkan dari kentang rebus yang disediakan oleh pengelola tur. Selama di Afrika pun jarang sekali menemui nasi di restoran2 seperti KFC atau Mc D, karena mereka menyediakan hanya kentang. Tips dari saya jika berpergian ke luar negeri dan kalau negaranya tidak mayoritas makanan pokoknya berupa nasi, maka rice cooker mini wajib dibawa dalam koper. Selama di Afrika saya selalu memasak nasi dan saya membawa bekal agar jika saya mau makan hanya tinggal membeli lauknya saja. Satu lagi saran dari teman Afrika yang sesama muslim jika disediakan makanan dari hotel atau acara hindari makan daging, ayam dan sosis sebaiknya makan ikan atau sayuran, karena kita tidak tau apakah peralatan masak yang digunakan atau bahan bumbu yang digunakan bercampur dengan sesuatu yang haram atau tidak. 



SPBU di afrika didalam tempat peristirahatan jalan tol 

tempat isirahat di dalam tol 

di dalam taman nasional

jalur safari

Tidak setiap tempat pengunjung dapat turun dari jeep ketika melakukan safari di taman nasional ini. Foto ini diambil di atas bukit dimana tidak ada hewan liar di sekelilingnya sehingga pengunjung aman turun dari jeep dan berfot-foto. 




suasana di dalam taman nasional tempat bersafari

dari kejauhan terlihat sungai yang hampir kering 

 bertemu sekumpulan zebra 

 area makan sing yang disediakan di safari


 menu makan siang di safari

 sekawanan gajah dari kejauhan

beberapa jerapah sedang mencari makan 

ada badak lewat didepan jeep, sayangnya buka jeep yang saya naiki 


jeep yang dipakai dal am african safari, setiap jeep dikendarai oleh petugas yang merangkap sebagai guide yang akan menjelaskan tentang safari kepada pengunjung 




 a message for my children

 di afrika banyak pohon kuning (yellow tree) yang memang batangnya benar2 kuning alami tidak di cat, menurut org afrika, daunnya bisa dipakai untuk mengobati sakit perut bila ditumbuk dan dipupurkan ke perut


bambi/kancil yang sedang mencari makan

Kamis, 28 Juli 2016

African Journey Part 2 (Durban, the Warmest Place in South Africa)

Seperti tulisan saya sebelumnya bahwa saya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Kota Durban ini karena saya mendapatkan beasiswa konferensi AIDS internasional. Berbagai persiapan sebelum berangkat ke Afrika Selatan sudah saya persiapkan dengan matang termasuk persiapan barang-barang kebutuhan selama saya disana. Salah satu kebutuhan yang paling utama menurut saya adalah alas kaki yang nyaman. Saya sempat kebingungan mencari alas kaki yang nyaman karena mengharuskan saya untuk pergi ke pusat perbelanjaan, sedangkan waktu keberangkatan saya yang sudah mendekati dateline. Untungnya saat ini banyak mall online salah satunya bukalapak.com dan hijup.com yang menyediakan berbagai barang yang saya butuhkan terutama alas kaki tersebut. Akhirnya saya mendapatkan alas kaki yang nyaman sesuai kebutuhan saya di situs jual beli Bukalapak. Saya cukup puas dengan pelayanan dari Bukalapak yang menurut saya sangat cepat respon dan pengirimannya sehingga dalam waktu 2 hari saja pesanan saya sudah sampai ke rumah. Barang-barangnya pun tidak diragukan lagi kualitasnya, dan satu lagi yang paling penting para penjual di Bukalapak InsyaAllah amanah dan no tipu-tipu.

Kembali lagi ke pengalaman saya berkunjung ke benua Hitam. Tulisan ini akan membahas lebih banyak tentang tempat-tempat wisata di Afrika Selatan terutama yang terletak di kota Durban. Durban adalah kota terbesar di Afrika Selatan setelah Johannesburg. Durban merupakan area metropolitan peringkat kedua di antara daerah perkotaan terpadat di Afrika Selatan, hampir sama dengan Cape Town. Kota ini terletak di pantai Samudera Hindia dari benua Afrika. Mengapa Durban disebut sebagai kota paling hangat di Afrika Selatan? hal ini dikarenakan cuaca Durban berada tidak terlalu dingin atau terlalu panas bila dibandingkan dengan kota lain di wilayah Afrika. Maka dari itu selogan kota ini adalah "The Warmest Place in South Africa". 

Kota Durban yang saya kunjungi adalah termasuk kota yang cukup bersih dengan jalan raya yang lebar dan tidak ada kemacetan yang saya temui disana. Hal ini dikarenakan pemerintah Afrika Selatan membatasi penjualan sepeda motor di negaranya dengan memberlakukan pajak yang tinggi terhadap pembelian sepeda motor karena diharapkan warganya menggunakan transportasi umum seperti bus dan taxi. Tidak heran ketika saya berjalan-jalan di kota ini, tidak satupun saya melihat sepeda motor disini. Sebagian besar warganya menggunakan bus atau taxi yang sangat banyak beredar di jalan raya. Transportasi saya ketika berjalan-jalan melihat kota ini adalah taxi, taxi yang digunakan di kota ini banyak yang tidak memakai AC dikarenakan sedang musim dingin sehingga suhu diluar jauh lebih dingin dibandingkan di dalam mobil. Jangan heran jika menggunakan taxi disini karena jika kita meminta menggunakan argo, maka argo yang diberikan adalah sesuai dengan kecepatan taxi yang dikendarai. Argo taxi disini seperti hitungan detik. Pilihan lain yaitu kita bisa menanyakan langsung dengan supir taxi berapa harga yang harus dibayarkan sampai tujuan jika kita tidak mau menggunakan argo. Namun jangan khawatir jika kita ingin ke tempat wisata di kota ini karena jarak tempuh yang terbilang berdekatan dan tidak ada macet sehingga waktu menuju ke beberapa tempat wisata cukup singkat. Seperti ketika saya pergi dari ICC durban ke stadium Moses Mabhida, ongkos taxi hanya sekitar 60 rand atau sekitar 60 rb saja. Saran saya, jika mau berkeliling kota atau ke tempat wisata sebaiknya beramai-ramai minimal 3 orang, jangan sendirian jika mau berjalan-jalan di kota, karena banyaknya tingkat kriminalitas jika berjalan-jalan sendiri.

Saya berkunjung ke sebuah mall di kota ini, cukup sederhana dengan bangunan dua tingkat mirip seperti citos. Di dalamnya pun ada sebuah supermarket yang cukup lengkap dan yang membuat saya heran adalah harga barang-barang disini hampir sama dengan di Indonesia namun ada beberapa barang yang jauh lebih murah. Banyak makanan kemasan yang dijual disini sudah memiliki label halal dan yang paling banyak adalah buatan afrika selatan sendiri. Saya banyak membeli cokelat buatan afrika selatan yang berlabel halal di supermarket ini sebagai oleh2 karena harga coklatnya pun cukup murah.

Tempat wisata yang wajib dikunjungi di Durban yaitu stadium Moses Mabhida dimana tempat berlangsungnya pembukaan World Cup 2010 di Afrika. Stadium ini sangat cantik dan megah, jika dilihat dari kejauhan di malam hari seperti permata yang bersinar dipinggir pantai. Jika ke stadium ini wajib hukumnya untuk naik ke atas stadium. Terdapat 2 cara naik ke atas stadium yakni dengan menggunakan sky lift jadi pengunjung hanya seperti naik lift saja dan sky walk atau menaiki tangga menuju puncak stadium. Sayangnya ketika saya kesana sky lift sedang dalam perbaikan sehingga saya tidak bisa dengan cantik tinggal naik lift saja, tetapi harus bersusah payah menaiki tangga sebanyak 500 anak tangga. Bagi yang tidak terbiasa berolahraga seperti saya tentu butuh perjuangan untuk naik dan beberapa kali istirahat sebelum akhirnya sampai di puncak. Tiket masuk untuk naik sampai puncak stadium sekitar 190 rand atau setara dengan 190 rb, tapi akan sebanding dengan pemandangan yang ditawarkan begitu sampai dipuncak. Dari puncak stadium, pengunjung akan melihat keindahan kota Durban yang terletak di pinggir pantai. Untuk naik dengan cara sky walk pengunjung akan dipandu oleh guide yang akan membawa satu rombongan pengunjung. Saran saya jika memang berniat untuk sky walk di stadium ini sebaikanya memakai baju yang nyaman dan celana panjang karena pengunjung akan dipakaikan tali sebagai syarat keamanan menaiki tangga stadium.

Jika berkunjung ke Durban, tempat wisata lainnya yang wajib dikunjungi adalah Ushaka Marine World, sejenis ancol yang di dalamnya terdapat gelanggang samudera, seaworld dan atlantis yang di dijadikan satu area. Ushaka Marine World ini merupakan seaworld terbesar ketiga di dunia. Jika kita membeli tiket Ushaka seaworld maka kita akan dapat melihat seaworld dan pertunjukan lumba-lumba seperti di gelanggang samudera. Harga tiket Ushaka seaworld sebesar 187 Rand atau setara 180rban. Seaworld atau akuarium raksasa ini berada di dalam bangkai kapal (shipwreck). Kita akan masuk ke dalam lambung bangkai kapal yang memang sengaja dijadikan akuarium. Jika masuk ke dalam kapal seperti melihat bagaimana keadaan di dalam bangkai kapal dan memang suasananya dibuat seakan-akan menyeramkan seperti bangkai kapal yang tenggelam di dasar laut. Saran saya sebaikanya jika kesini beramai-ramai jika sendirian apalagi sedang sepi pengunjung akan terasa sepi sekali didalam kapal. Ushaka marine world ini juga banyak terdapat toko-toko sovenir namun memang harga yang ditawarkan jauh lebih mahal dibandingkan di Victoria Street Market yang memang pusat belanja sovenir di kota Durban. Selain banyak toko sovenir, disini juga banyak terdapat restoran cepat saji seperti KF*. Ushaka marine world ini terletak di pinggir pantai ushaka, sehingga stelah puas berkeliling area seaworld pengunjung dapat langsung menuju pantai ushaka yang berpasir putih. Kita dapat melihat pemandangan kota Durban sepanjang pesisir pantai ushaka.



di dalam salah satu mall di kota Durban

Supermarket di Durban, harga barang-barang di supermarket ini murah ada beberapa barang yang bahkan lebih murah dibanding di Indonesia, dan banyak makanan di supermarket ini yang berlabel halal serta buatan South Africa.

ICC, venue of AIDS Conference

19 July 2016, Happy 8 Wedding Anniversary dear my Hubby 

Moses Mabhida Stadium


tempt membeli tiket sky walk di stadium Moses Mabhida

tiket sky walk

Ini jalur untuk walk climbing menuju puncak stadium, pengunjung harus melewati 500 anak tangga, bagi yang tidak terbiasa olahraga butuh perjuangan banget untuk sampai puncak seperti saya yang harus berkali-kali istirahat sebelum sampai ke puncak, sementara orang bule yang di depan saya dengan santainya melenggang naik ke atas tanpa ngos-ngosan.





pemandangan kota Durban dari atas stadium Moses Mabhida

yeaay berhasil naik k puncak stadium Moses Mabhida

atap stadium Moses Mabhida

di dalam stadium Moses Mabhida, dimana pernah dipakai dalam pembukaan piala dunia 2010 di Afrika 


kalau sudah sampai di puncak stadium nanti akan dikasih sertifikat seperti ini 

pintu gerbang Ushaka Marine World 


arena pertunjukkan lumba-lumba di dalam area Ushaka Marine world

di dalam area Seaworld kita bisa melihat pertunjukan lumba2, kalau di Indo sama seperti gelanggang samudera

Bangkai kapal yang difungsikan sebagai akuarium raksasa /seawolrd, Ushaka Marine World ini merupakan seaworld terbesar di Afrika dan akuarium terbesar ke 3 didunia

suasana di dalam seaworld


di dalam seaworld tepatnya di dalam bangkai kapal



di dalam Ushaka Marine World

Bangkai kapal ini selain difungsikan sebagai akuarium raksasa juga difungsikan sebagai restoran.

keluar dari ushaka marine world langsung pantai ushaka
Rickshaw semacam becak kalau dsini, ditarik oleh bapak2 yang memakai topi khas afrika 

Kalau hanya foto saja cukup bayar 10rand atau setara 10rb, tapi kalau mau berkeliling naik ini setiap orang harus membayar 50rand, sayangnya si bapak ini tidak sesuai perjanjial, diawal kami hanya meminta untuk foto saja namun begitu kami naik si bapak ini langsung membawa Rickshawnya dan kami harus membayar 55rand per orang.

Ushaka Beach

tag label Ushaka Marine World