Baking & Travelling

Senin, 26 Agustus 2019

Persiapan Aussie Trip (Part 2: Visa dan Itinerary)

Tidak seperti trip-trip sebelumnya dimana kami mengandalkan jasa travel agent untuk pengurusan visa karena menghemat waktu. Kali ini kami mencoba mengurus sendiri permohonan visa online yang ternyata mudah dan cepat. Proses pengajuan visa Aussie online ini tergolong cepat, hanya 6 hari sejak pengajuan visa lengkap (submit online) sudah mendapatkan email visa granted. Banyak keuntungan jika mengurus visa Aussie online, antara lain menghemat budget, menghemat waktu dan tenaga. Mengurus visa sendiri jauh lebih hemat dibanding menggunakan jasa travel agent. Sebagai perbandingan, jika mengurus visa sendiri biaya yang dikelauarkan per visa adalah 141.85 AUD. Sedangkan jika menggunakan travel agent, biaya yang dikeluarkan sekitar 1,8-1,9 juta rupiah. 

Alamat website untuk pendaftaran online bisa ke https://immi.homeaffairs.gov.au/help-support/applying-online-or-on-paper/online, sedangkan alamat website untuk penjelasan pengajuan dokumen visa bisa ke https://www.homeaffairs.gov.au/. Ada beberapa formulir pengajuan visa tergantung dari tujuannya, yang akan dibahas dalam postingan ini adalah pengajuan visa untuk tujuan turis/wisata saja. Formulir pengajuan visa turis yang harus diisi adalah formulir visa turis (Subclass 600) dapat didownload di web. Dokumen yang diperlukan ada yang bersifat mandatory (wajib) dan ada yang rekomendasi (tambahan). Semua dokumen harus disiapkan dalam bentuk scan/file (PDF/JPG), baik foto maupun dokumen lain.

Jika semua dokumen sudah lengkap dan di submit, akan ada email pemberitahuan bahwa aplikasi sudah diterima seperti ini

Berikut dokumen wajib yang harus disiapkan yaitu :
1. Paspor Asli yang masih berlaku minimal 6 bulan (scan halaman awal sampai akhir-halaman kosong tidak discan. Hanya halaman yang berisi informasi data diri, keluar masuk negara, visa sebelumnya jika ada)
2. KTP
3. Riwayat visa stamp (jika ada)
4. Khusus untuk anak-anak wajib sertakan form 956A untuk penerimaan info dan delegasi pengurusan visa, misal dari anak ke orangtua (bs diunduh di web)
5. Softcopy Pas foto 3,5 x 4,5 cm latar belakang putih, tampak zoom wajah, bagi yg berhijab sebaiknya tampak bahu y jd model hijabnya diiiket kebelakang leher (Pas foto ini penting banget, jadi harus sesuai ukurannya dan juga backgroundnya)

Adapun dokumen rekomendasi (tambahan) yang diperlukan antara lain :
1. Kartu Keluarga.
2. Akte Kelahiran.
3. Surat Nikah (jika sudah menikah).
4. Surat keterangan pengajuan visa yaitu scan asli surat pengantar visa ke kedutaan besar Australia di Jakarta dari Perusahaan Tempat Bekerja (in english). Isi surat ini adalah menerangkan bahwa kita benar-benar bekerja di tempat tersebut. selain itu untuk memastikan kita akan kembali bekerja dan tidak untuk menetap di Australia dengan visa turis ini. Bagi isteri atau suami yang ikut dan bekerja, sebaiknya juga menyertakan Surat Sponsor Asli Perusahaan, jika isteri atau suami tidak bekerja, bisa dicantumkan nama istri/suami/anak yang berada di bawah tanggungannya untuk dicantumkan dalam surat sponsor perusahaan.
5. Finansial (isinya antara lain; bank statement, slip gaji 2 bulan terakhir, SPT tahunan, asli Rekening Koran Tabungan selama 3 bulan terakhir.  Tidak ada jumlah pasti mengenai rekening koran ini, entah harus berapa puluh juta untuk visa bisa disetujui, yang pasti pihak kedutaan hanya akan memastikan bahwa kita mempunyai cukup dana selama di Australia. Paling aman biaya hidup disana per hari 100-200 AUD. Tinggal kalikan masa waktu liburan di Australia berapa lama.
6. Planned activities (isinya antara lain; softcopy itinerary selama disana, softcopy tiket pesawat PP (jika sdh ada), softcopy pemesanan akomodasi (airbnb/hotel) selama disana
7. Consent document for childern under 18, formulir ini khusus yang  akan bepergian dengan anak dibawah 18 tahun. Dokumen ini  terdiri dari  formulir 1229 untuk data rekomendasi yang dilampirkan dan formulir 956A, yang menerangkan bahwa anak memberi otorisasi dari kepada Bapak/ibu untuk mengurus visa mewakilkan anak. Formulir-formulir ini dapat diunduh di website.
8. Kartu pelajar anak jika ada (kalau tidak ada bisa dilampirkan scan akte kelahiran anak, surat nikah dan KK saja
9. Surat undangan (jika ada yang mengundang untuk pergi ke Australia)
10. Keterangan bepergian dengan group (buat yang berpergian bersama rombongan keluarga, lebih  dari satu orang)

Semua dokumen asli di scan dalam bentuk pdf/jpg dan diupload. Dokumen-dokumen diatas tidak perlu diubah ke bahasa inggris, kecuali surat pengantar dari tempat bekerja usahakan dalam bahasa Inggris. Usahakan baik dokumen wajib maupun dokumen tambahan dilengkapi. Mungkin saja karena waktu kemarin dokumen yang di submit tergolong lengkap sehingga prosesnya juga cepat.

 Jika visa sudah di approve, maka statusnya sudah granted seperti ini

Setelah urusan visa selesai, saatnya membuat rencana perjalanan harian (itinerary). Saya selalu membuat itinerary jika merencakan suatu trip, tujuannya agar ketika di tempat tujuan lebih terarah dan memudahkan mengerti mengenai kondisi tempat tujuan. Menyusun itinerary ini cukup menguras waktu karena harus mencari informasi terkait destinasi yang akan kita kunjungi. Biasanya saya suka mempetakan dalam sehari ada berapa tempat tujuan yang akan didatangi dan kelompokkan destinasi tujuan sesuai area yang berdekatan. Cara ini dilakukan untuk menghemat waktu, budget transportasi dan tenaga. Usahakan membuat itinerary selengkap mungkin, seperti cara menuju kesana dari penginapan, berapa biaya tiketnya (jika destinasi berbayar), berapa lama perjalanan menuju kesana, didekat tempat tujuan apakah ada tempat makan halal atau tidak. Jangan lupa untuk mencari info sedang musim apa, cuaca harian apakah akan hujan atau cerah di tempat tujuan. Seperti trip kali ini, kami berangkat pada bulan Agustus dimana masih masuk musim dingin di Aussie berbeda dengan negara-negara Eropa/US karena Aussie berada di bumi bagian selatan. Sehingga siklus musimnya pun berbeda dengan negara-negara di bumi bagian utara. Cuaca ini juga menentukan ketika packing, terutama perlu persiapan pakaian yang sesuai dengan musim dan cuaca.


 Contoh itinerary di Kota Sydney yang saya buat


  Contoh itinerary di Kota Melbourne

Sabtu, 24 Agustus 2019

Persiapan Aussie Trip (part 1: Tiket Pesawat)

Postingan kali ini saya mau berbagi persiapan trip ke Australia yaitu pencarian tiket pesawat. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana saya memburu tiket promo ketika travel fair, kali ini saya mencari tiket hanya via online dan tidak sedang masa travel fair. Website booking online yang biasa saya kepoin yaitu di https://www.skyscanner.co.id/. Usahakan mencari tiket jauh-jauh bulan sebelum berangkat. Tentukan tanggal pergi dan pulang (berapa lama rencana trip) dan yang pasti sudah harus menentukan tujuannya kemana. Seperti pengalaman saya sewaktu mencari tiket pesawat ke Aussie ini, saya sudah mencari sekitar delapan bulan sebelum tanggal keberangkatan. Ketika membuka website booking online diatas, kita bisa memilih apakah mau penerbangan langsung atau dengan transit dengan cara mengatur filter pencarian. Sedikit tips untuk mendapatkan harga yang paling rendah antara lain; waktu booking di malam hari (biasanya tengah malam, pernah mencoba mencari di siang hari namun harga tiket jauh lebih mahal dibanding pencarian malam), cek perbandingan dengan situs booking online lainnya (jika harga yang dicari disitus ini jauh lebih murah. Jangan ragu untuk langsung beli, karena biasanya semakin sering mencari dengan tanggal dan tujuan yang sama pada website ini, harga malah akan semakin naik). Selain itu, kita harus sering-sering cek harga tiket di beberapa travel fair online atau situs booking tiket online lainnya agar menjadi acuan ketika kita mau membeli tiket. Pengalaman saya yang lalu, standar harga promo tiket pesawat full service seperti Garuda menawarkan harga tiket PP Jakarta-Sydney diatas 6 Juta. Ketika saya mencari di skyscanner, saya mendapatkan harga tiket multi city yaitu CGK-SYD, MELB-CGK dengan harga 5 Juta per orang.
harga tiket pesawat Garuda Indonesia multi city dengan jumlah total 5 orang

Oia tentang Tiket multi city, jadi biasanya di situs booking online ada pilihan one way, return, dan multi city. One way jika kita hanya mau tiket sekali jalan saja, return jika kita mau beli tiket pulang pergi dari tempat yang sama, kalau multi city jika kita mau pergi dan pulang dari kota yang berbeda. Seperti contohnya saya waktu booking tiket ke Aussie ini, saya mau pergi menuju Sydney dan pulang dari Melbourne karena memang tujuan saya kali ini ke dua kota yang ada di Aussie. Dibandingkan saya harus kembali lagi ketempat saya datang, lebih baik saya pulang dari kota tujuan saya berikutnya. Walaupun konsekuensinya saya harus membeli tiket domestik untuk perjalanan saya dari Sydney ke Melbourne. Namun dengan tiket multi city ini saya jadi lebih menghemat waktu dan budget selama trip. Liburan dengan anak-anak, saya memilih waktu penerbangan yang sesuai dengan jam tidur anak yaitu malam hari, karena perjalanan dari Jakarta ke Sydney ditempuh dalam waktu 7 jam. Tujuannya agar anak tidak merasa bosan dan lelah di pesawat karena lamanya penerbangan. Biasanya penerbangan long flight memang terjadwal malam.


Jika ingin mencari penerbangan langsung tanpa transit, bisa pilih di filter yang ada di kanan atas aplikasi

Selain mencari tiket pesawat ke Australia, kami juga mencari tiket penerbangan domestik yaitu dari Sydney ke Melbourne karena membeli tiket multi city. Beberapa maskapai LCC (Low Cost Carier) yang melayani penerbangan domestik di Aussie, diantaranya Jetstar dan Tiger air. Perlu diperhatikan, semua maskapai LCC tidak dengan bagasi, jadi bagasi harus dibeli terpisah. Rata-rata harga tiket sekali jalan dari Syd ke Melb berkisar 300-400 ribu tanpa bagasi jika tidak sedang peak season. Sebenarnya ada moda transportasi lain ke Melbourne dari Sydney yakni dengan kereta. Namun dengan berbagai pertimbangan salah satunya menghemat waktu dan tenaga anak-anak, sehingga kami putuskan untuk menggunakan pesawat yang harga tiketnya tidak jauh berbeda dengan kereta.

Selasa, 20 Agustus 2019

Chapt 9 : Umeda Sky Building

Jika ke Osaka, salah satu tempat yang bisa dikunjungi adalah Umeda Sky Building. Gedung ini merupakan salah satu landmark kota Osaka yang terkenal. Kita dapat menaiki salah satu eskalator tertinggi di dunia dengan gratis. Masuk kesini gratis kalau cuma naik eskalatornya aja, tapi kalau mau ke Floating Garden Observatory harus beli tiket masuk seharga 1500 yen. Floating Garden Observatory ini ada di lantai 39, dari sini bisa melihat pemandangan kota osaka secara terbuka.  Cara mencapai ke gedung ini dengan naik kereta ke stasiun Osaka, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 10-15 menit. gedung ini sudah terlihat dari keluar stasiun Osaka. Gedung ini juga dilengkapi dengan berbagai cafe/restoran yang berada di bagian basement. Penataan berbagai restorannya dibuat seperti suasana kota di Jepang jaman dulu. Gedung ini sebenarnya adalah gedung perkantoran, namun tidak sedikit wisatawan yang datang berkunjung hanya untuk mencoba eskalator yang terkenal ini. Jika ke Osaka dan mau menghemat budget wisata, bisa disempatkan untuk datang kesini.



suasana di dalam stasiun Osaka 



kalau kesini pas summer jangan lupa bawa baju ganti anak buat main2 air gratis disini. Ini ada di depan mall, setelah keluar stasiun osaka di jalan menuju umeda building.

melewati jalan dibawah rel kereta seperti ini menuju Umeda Sky Building. Keluar dari jalanan ini sudah sampai di depan gedung Umeda

keluar dari jalanan lorong tadi




kami tidak masuk ke Floating Garden Observatory, cukup naik eskalator dan lift saja smp ke tempat dimana sy mengambil gambar ini.










bagian halaman gedung Umeda

toilet di gedung ini bersih dan modern, dilengkapi beragam bidet untuk membilas



suasana di basement tempat makan berada


kotak pos jaman dulu pun ada disini