Baking & Travelling

Kamis, 12 April 2018

Korea Trip (Part 6) : Bukchon Hanok Village

Bukchon Hanok Village adalah sebuah desa ditengah kota Seoul yang berisi rumah tradisional Korea (hanok). Rumah-rumah tradisional ini masih sangat dilestarikan dan juga masih ditinggali. Bukchon bermakna Kampung Utara dikarenakan berlokasi di sebelah utara sungai Cheonggyecheon dan Jongno (Jalan Lonceng) yang merupakan salah satu area dan jalan utama tertua kota Seoul. Jongno terkenal sebagai pusat finasial dan budaya penting sejak dulu hingga kini. Bukchon Hanok Village ini sejarahnya merupakan permukiman dan tempat tinggal para pejabat dan anggota keluarga kerajaan Dinasti Joseon. Letaknya pun berada di antara Istana Gyeongbokgung dan Istana Changdeok.

Bukchon Hanok Village ini adalah sebuah desa hanok yang paling dekat di Kota Seoul. Tempat ini cukup dekat dengan Istana Gyeongbokgung, kita dapat berjalan kaki ataupun menaiki bis menuju tempat ini. Saran saya sebaiknya berjalan kaki saja dari Gyeongbokgung, karena banyak pemandangan yang menarik karena banyaknya toko dan cafe yang unik di sepanjang jalan menuju tempat ini. Bukchon Hanok Village terletak di area bukit, tidak heran jalanan di tempat ini menanjak khas perbukitan. Bukchon Hanok Village memiliki lorong-lorong yang sempit dan menampilkan suasana kota Seoul pada masa lalu. 

 Jarang sekali rumah-rumah tradisional disini yang memiliki garasi. Rumah-rumah para bangsawan di kampung ini masih terpelihara dengan baik, dan beberapa di antaranya menawarkan penginapan bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman kehidupan tradisional Korea. Selain penginapan, rumah-rumah disini juga banyak yang dijadikan sebagai tempat penyewaan hanbok dan harga sewanya jauh lebih murah dibanding penyewaan hanbok di pinggir jalan atau di pasar Insadong. Kami menyewa hanbok dewasa seharga 7rb won atau sekitar 90rb untuk dipakai selama 2 jam dan hanbok anak-anak seharga 2rb won. Pengunjung dapat menyewa hanbok dan berfoto-foto dengan latar pemandangan rumah tradisional khas korea di area ini. Selain tempat penyewaan hanbok, di area ini juga terdapat rumah tradisional yang difungsikan sebagai toko seni yang menjual kerajinan tangan khas korea antara lain sapu tangan, kain pembungkus bekal, gantungan kunci khas korea. Harga kerajinan tangan khas yang dijual disini pun terbilang cukup mahal, mungkin karena buatan tangan dan memiliki nilai seni yang tinggi.







kompleks perumahan tradisional korea yang dilestarikan menjadi suatu kawasan wisata 

rata-rata kompleks perumahan tradisional ini jarang yang memiliki garasi 

rumah-rumah tradisional ini tidak jarang dipercantik oleh tanaman hias seperti ini

kompleks perumahan ini terletak diatas bukit


bagian teras salah satu rumah bergaya tradisional korea

biasanya di samping bangunan rumah akan sering ditemukan berbagai tempat penyimpanan seperti ini, tempayan-tempayan ini berisikan kimchi

di area bukchon hank village ini juga banyak rumah yang menyediakan penyewaan hanbok seperti ini dan harganya jauh lebih murah dibandingkan di Geyongbokgung palace ataupun di pinggir jalan menuju kawasan village ini

salah satu rumah penyewaan hanbok di kawasan bukchon hanok village

dilengkapi dengan toilet


jika ingin menyewa hanbok disini sebaiknya tidak datang sore hari, karena jam 16 rata-rata sudah tutup


tidak hanya hanbok dewasa, hanbok anak-anakpun ada beserta aksesorisnya, nantinya ada ahjumma2 pemilik penyewaan ini yang akan membantu memakaikan hanbok dan menata rambut seperti puteri korea

di kawasan ini juga terdapat pusat pengrajin kerajian tradisional

salah satu rumah yang dijadikan tempat pembuatan souvenir tradisional dan sekaligus menjadi toko kerajian tradisional

kerajinan tradisional yang dipajang di toko art craft



di sepanjang jalan menuju kawasan bukchon hanok village dari arah Geyongbokgung palace, banyak sekali toko-toko yang menyewakan pakaian tradisional korea seperti ini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar