Mendengar kata lombok, mungkin sebagian besar orang sudah tau cinderamata yang terkenal dari pulau itu adalah mutiara. Tapi kita tidak akan tahu oleh-oleh lain yang bisa didapatkan sebelum berkunjung langsung ke sana. Setelah sibuk mencari tahu di mbah google dan bertanya langsung oleh teman saya yang kebetulan ikut suaminya bertugas di Lombok, saya baru tau ternyata banyak cinderamata khas Lombok lainnya selain mutiara. Cinderamata yang saya dapatkan dan saya beli disana antara lain bros mutiara (tentu saja mutiara air tawar, karena mutiara air laut harganya jauh lebih tinggi), kain songket dan kain sarung yang saya beli di desa sade (salah satu desa wisata di Lombok), oleh-oleh, makanan khas Lombok yaitu kacang mete, manisan rumput laut, dodol rumput laut, ting-ting kacang mete.
Jika ingin membeli oleh-oleh makanan khas lombok, teman saya merekomendasikan tempat membelinya yaitu di Phoenix Food, sebuah toko kecil yang terletak di dekat pasar cakranegara di daerah mataram. Jika ingin kesini harus lihat lebih jeli karena tokonya masuk ke dalam, dari jalan raya hanya ada papan nama sesuai dengan nama tokonya. Variasi oleh-oleh makanan disini cukup banyak dan lengkap, disini juga menjual dodol aneka rasa buah, mulai dari nangka hingga pepaya.
Pusat penjualan mutiara di Pulau Lombok terletak di daerah sekarbela, sepanjang jalan Sekarbela ini mudah sekali menjumpai toko-toko yang menjual berbagai produk mutiara baik mutiara air tawar maupun mutiara air laut. Namun sayangnya, harga mutiara di daerah ini cukup mahal, kebetulan ketika saya bertanya oleh penduduk asli, ada yang merekomendasikan tempat yang menjual mutiara dengan harga yang lebih murah. Tempatnya terletak di samping mataram Mall, di sepanjang jalan samping mall banyak ditemui toko-toko yang menjual berbagai macam oleh-oleh mulai dari mutiara hingga kain songket/sarung khas Lombok. Harga yang ditawarkan di tempat ini memang paling murah dari Sekarbella maupun tempat wisata lain yang juga menjual oleh-oleh seperti pantai senggigi dan pantai kuta.
Cinderamata lainnya adalah kain khas lombok. Kain ini bisa berupa songket, sarung, maupun batik dengan motif khas Lombok. saya membeli kain sarung dan songket di Desa Sade, yaitu desa wisata dimana suku asli Lombok tinggal. Sebenarnya harga oleh-oleh di desa ini dapat ditawar jika kita pandai menawar, maka kita akan mendapatkan harga yang bagus. Biasanya penduduk desa ini menawarkan harga yang jauh lebih tinggi dibanding tempat wisata/oleh-oleh lainnya. Sebagai contoh, kain songket ditawarkan dengan harga 250rb, namun dengan menawar saya mendapatkan harga 130rb, dan itu pun saya merasa masih terlalu mahal karena setelah saya ke pasar cakranegara, saya bisa mendapatkan kain songket dengan harga 70rb. Namun, kain songket yang dihasilkan penduduk desa sade berbeda dengan kain songket yang di jual di tempat wisata lain maupun pasar cakranegara, karena kain songket ini asli butan tangan dengan mesin tenun tradisional, sedangkan yang dijual di tempat lain adalah hasil buatan pabrik dan motifnya pun berbeda serta warnanya.