Seperti biasa jika ada Garuda travel fair pasti saya memanfaatkan moment ini sebaik-baiknya untuk membeli tiket pesawat, terutama untuk tujuan luar negeri. GATF bulan maret kmrn kami sengaja berburu tiket pesawat untuk ke Jepang, kenapa kami memilih Jepang sebagai destinasi wisata? Ada beberapa alasan, yang pertama Jepang adalah negara impian saya sejak kecil, saya sering terpesona dengan kecanggihan dan kemajuan Jepang yang saya lihat dari berbagai media sejak kecil. Alasan yang kedua Jepang merupakan negara paling maju di Asia sehingga kami tertarik untuk pergi kesana, dan juga kami ingin membandingkan antara Korsel dengan Jepang yang pernah menjadi tuan rumah olimpiade berbarengan. Banyak yang bilang sebelum ke Jepang harus ke Korea ternyata benar adanya karena di Jepang jauhh lebih teratur dan tertata dibanding Korea.
penutup saluran air di Jepang
Tiket pesawat
Kembali lagi ke persiapan, kami membeli tiket Garuda seharga 4.3jt PP per orang di GATF untuk tujuan langsung Jakarta-Kansai, kenapa Kansai? Karena harga tiket ke Narita atau Haneda jauh lebih mahal, itu berarti kami harus merogoh kocek lebih dalam untuk urusan tiket. Karena kami berencana menggunakan JR pass untuk keliling minimal 3 kota (Osaka, Tokyo, dan Kyoto), maka kami putuskan untuk mengambil tiket yg paling murah saja.
Setelah tiket di tangan, langkah selanjutnya biasanya saya yg menyusun rencana perjalanan, mulai dari mempersiapkan itinerary sampai memesan penginapan dan mengurus transportasi selama disana. Untuk itu perlu adanya survei, mencari berbagai sumber dan informasi seputar Jepang dari berbagai media dan event tentang Jepang. Beruntung saya pernah ke pameran Jepang yg sering diadakan di mall-mall besar sehingga saya bisa mengumpulkan peta, dan guide book tentang wisata di Jepang. Selain itu saya juga sering mencari hastag tentang jepang di grup backpacker, untuk mencari info tentang cara menuju tempat wisata selama di Jepang.
Akomodasi
Setelah berbulan-bulan mempelajari tentang Jepang dari berbagai sumber tersebut, saya dapat menyusun rencana intinerary selama kami di Jepang. Kami putuskan untuk memesan penginapan bukan hotel melainkan airbnb, kami punya berbagai alasan. Pertama, karena airbnb semua peralatan rumah tangga lengkap, ada mesin cuci, alat masak dan kompor, dan biasanya disediakan juga kasur tambahan. Biasanya kalau kami pergi travelling, kami selalu membawa 2 koper, satu koper besar dan satu koper kecil. Ketika berangkat, koper kecil sengaja kami isi penuh lalu di masukkan kedalam koper besar, sehingga kami hanya membawa satu koper besar saja, yanug nantinya ketika pulang, koper kecil bisa dikeluarkan dr koper besar dan dalam diisi berbagai belanjaan (biasanya oleh2). Karena di awal keberangkatan kami hanya menenteng 1 koper besar saja, sehingga barang bawaan harus seminimal mungkin untuk 4 orang. Biasanya kami hanya membawa baju dan pakaian dalam sedikit dan disposible karena nanti disana pun kami bisa setiap hari mencuci baju jadi tidak khawatir akan kekurangan pakaian.
Alasan kedua kami lebih senang memilih airbnb karena kami bisa leluasa masak, travelling dg anak-anak yang pasti harus dg kondisi perut yg kenyang agar mereka tidak rewel selama menjelajah tempat wisata. Biasanya saya membawa bekal setiap hari selama travelling, walaupun bekal makan siangnya hanya berupa nasi dan telur atau mi, tapi itu merupakan penyelamat dikala kami tidak menemukan makanan atau restoran halal selama di tempat tujuan. Selain makan siang bekal cemilan pun harus disiapkan setiap hari agar anak2 tidak rewel kekurangan makanan. Alasan ketiga harga airbnb dg berbagai fasilitas diatas jauh lebih murah dibanding hotel, biasanya harga airbnb akan semakin mahal jika ada penambahan orang yg menginap, untuk kasus kami, karena satu malam dihitung 4 orang yg menginap sehingga rata2 per malam untuk airbnb di Jepang yg harus kami bayar sekitar 1,2-1,3 jt. Saya selalu mengusahakan memilih airbnb yg dekat dengan stasiun, karena kami menggunakan JR pass selama di Jepang, maka kami pilih yang dekat dengan stasiun JR. Kami menginap di airbnb Osaka dan Tokyo. Rata-rata jarak airbnb yang saya pilih dg jarak stasiun JR terdekat sekitar 350m. Link airbnb yg saya gunakan di Osaka bisa dilihat disini https://www.airbnb.com/rooms/16485215 dan https://www.airbnb.com/rooms/9746510. Dan ini link airbnb selama di Tokyo https://www.airbnb.com/rooms/16394953.
Airbnb di Osaka tempat kami meninap, ada satu ruangan lagi sebelum ruangan ini yang berisi toilet dan dapur.
kebanyakan apartemen di jepang memasang tanda ini, tidak heran ketika kami menginap di apartemen di Tokyo ini suasana begitu sepi
ada taman kecil di depan airbnb kami di Tokyo, taman ini letaknya di lantai 2 dan ini merupakan pintu masuk ke dalam apartemen
Kondisi airbnb tempat kami menginap di Tokyo, dekat stasiun Kinshico dan hanya 3 stasiun ke Tokyo dan Akihabara. Airbnb ini lebih luas dibanding airbnb tempat kami menginap di Osaka.
pemandangan dari balkon airbnb yang di Tokyo
kondisi airbnb tempat kami menginap di Osaka yang rata-rata sempit dan kecil namun lengkap dengan toilet dan perlengkapan dapur dan cuci
pemandangan di dari balkon airbnb yang di Osaka, dekat dengan taman dan supermarket 24 jam
supermarket 24 jam yang berada tepat disamping apertemen kami di Osaka
Taman yang terletak di depan apartemen kami di Osaka
Perbekalan makanan
Berpergian dengan anak yang harus diperhatikan adalah perbekalan makanan. Untuk nasi kita tidak perlu khawatir akan sulit menemukan nasi selama di Jepang, karena di setiap mini market selalu menjual pack nasi yang siap dimakan atau tinggal dihangatkan di microwave. Jadi tidak perlu juga membawa ricecooker jika tempat bawaan minim. Memang lebih mahal jika membeli nasi yg sudah jadi, 1 pack nasi berisi 2 kotak seharga 300¥ sedangkan jika membeli beras jepang ukuran 2 kg seharga 1000¥. Ada juga nasi yang dikepal berbentuk onigiri, ada yang nasi saja ada yang berisi berbagai isian seperti tuna dan telur harganya sekitar 100¥. Perbekalan makanan lain yang dapat dipersiapkan dari rumah diantaranya mi instan, abon, sarden, macaroni cheese, rendang. Saya juga membawa sambal biasanya untuk teman makan kentang goreng.
Transportasi
Saya juga memikirkan transportasi apa kami akan gunakan selama di Jepang, karena Jepang jg terkenal negara yg mahal untuk urusan transportasi. Seperti yg sudah sy ceritakan diatas karena kami ingin minimal ke 3 kota sehingga kami memutuskan untuk menggunakan JR pass. Kami membeli JR pass di dwi daya tour seharga 3,5 jt per org, harga untuk anak-anak 1/2 dari harga dewasa, dan anak usia dibawah 5 th masih gratis. Harga JR pass ini memang mahal, namun jika kita berencana untuk perpergian ke berbagai kota di Jepang dan menghemat waktu karena naik Shinkansen, maka beli JR pass wide area ini jauh lebih murah jatuhnya. JR pass ini mengcover bullet train (Shinkansen) untuk pindah kota dan juga berlaku untuk kereta lokal (JR line) di dalam kota seperti di dalam kota Osaka maupun Tokyo. Saya membeli JR pass wide area yg 7 hari itu berarti mengcover seluruh area jaringan JR pass selama 7 hari. Sehingga selama di Jepang kami bebas menggunakan transportasi kereta baik di dalam kota maupun pindah kota dengan gratis cukup menunjukkan si JR pass tersebut ketika masuk stasiun. Sebenarnya ada berbagai jenis transportasi kereta di dalam kota, diantaranya subway, metro dan JR line. Ada beberapa tempat wisata yg harus menyambung subway, sehingga kadang kami harus membeli tiket subway lagi karena subway dan metro bukan jaringan JR line. JR pass ini hanya bisa dibeli di negara asal pelancong, di Jepang sendiri tidak menjual JR pass karena JR pass ini diperuntukan untuk wisatawan yg tdk lebih dari 15 hari kunjungan. Kita bisa membeli JR pass di travel agent besar dan JR pass ini nanti ditukar dengan pass tiket di bandara atau stasiun JR di Jepang. Syarat membeli JR pass ini harus mempunyai visa Jepang jadi ketika kmrn kami membeli JR pass kami sudah mengurus visa.
Jika membeli JR pass di travel agent, kita akan mendapatkan tiket seperti ini yang nanti dapat ditukarkan di bandara atau stasiun JR besar di Jepang
JR pass yang sudah ditukarkan di bandara kansai, nantinya pass ini yang akan kita bawa kemana-mana jika ingin naik kereta JR line
JR pass ini juga mencakup tiket shinkansen gratis, jika perjalan jauh seperti Osaka ke Tokyo, sebaiknya memesan tempat duduk sehari sebelumnya, reserved seat ini bisa dilakukan di bandara atau stasiun JR line besar hanya tinggal menunjukkan JR pass dan memilih waktu berangkat.
Seperti biasa kami mengurus visa di sebuah travel agent, kami selalu mengurus visa di dwidaya tour dengan harga visa jauh lebih murah dari visa Korea. Per orang dikenakan biaya 475rb, harga ini memang lebih mahal dibandingkan jika mengurus sendiri. Namun dengan pertimbangan jika mengurus sendiri akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk bolak balik ke kedutaan, maka menurut kami harga tersebut pantas dibayar karena kami tidak perlu repot-repot mengurus visa. Proses pengajuan visa di travel agent pun jauh lebih cepat, visa Jepang kami jadi hanya dalam waktu 4 hari kerja, dan kami biasanya mengurus visa minimal 1,5 bulan sebelum keberangkatan. Semua persiapan sudah dilakukan sekarang saatnya mempersiapkan fisik dan mental dan menikmati perjalanan di Jepang.