Mencari restoran halal di korea cukup sulit, biasanya restoran yang sudah bersertifikat halal berada di tempat-tempat tertentu saja seperti di kawasan Itaewon. Itaewon sendiri adalah sebuah daerah di Seoul dimana mesjid utama Seoul berada, kemungkinan memang menjadi mesjid satu-satunya yang berada di kota Seoul. Di sekitar mesjid banyak sekali restoran halal, salah satunya restoran Eid dari malaysia yang saya datangi. Restoran ini menyajikan menu khas korea tentunya yang halal. Kokinya pun orang korea asli sedangkan pelayannya orang malaysia. Kami memesan bulgogi set seharga 10rb won dan samgyetang yakni kaldu ayam khas korea seharga 12rb won. Harga makanan di Korea memang cukup mahal jika di konversikan ke rupiah. Maka dari itu biasanya saya makan di restoran hanya satu kali sehari ketika siang hari sedangkan untuk sarapan dan makan malam biasanya saya memasak di airbnb, selain lebih menghemat juga karena tidak terdapat makanan halal di sekitar airbnb tempat saya menginap. Rasa makanan khas korea yang saya icipi di restoran ini cukup masuk di lidah saya, mungkin karena sudah diolah ke dalam cita rasa malaysia namun masih khas msakan korea.
Restoran lainnya yang saya coba selama di Seoul ketika saya berjalan-jalan ke Insadong Market. Restoran ini memang belum ada sertifikat halal tapi keterangan restoran ini no pork no lard. Saya menemukan ulasan tentang restoran ini dari blog http://www.diarysivika.com/2017/01/kuliner-di-korea-selatan.html disana sangat jelas petunjuk arah menuju restoran ini. Nama restorannya dalam bahasa latin claypot sujebi, tapi ketika sampai sana kita tidak akan menemukan tulisan latin, yang ada hanya tulisan korea, sehingga saya sempat bingung bertanya pada orang korea pun tidak tahu. Maka saya hanya mengandalkan petunjuk dari blog tersebut. Restoran ini memang berada di gang sempit, awalnya saya tidak menyangka bahwa di gang sempit ada restoran, tapi ternyata banyak sekali restoran di kawasan ini. Claypot sujebi sendiri adalah nama menu yang menjadi andalan restoran ini, bentuknya seperti tekwan namun dengan bahan dasar mi dari tepung beras. Rasanya jika sedikit cukup masuk di lidah namun jika kebanyakan akan merasa enek. Harga claypot sujebi sendiri 6000 won sedangkan nasi putih seharga 2000 won. Kimchi dan air putih sudah disediakan gratis, menurut saya rasa kimchi disini cukup enak dan masuk lidah saya. Saya tidak suka kimchi yang terlalu banyak bubuk cabai karena akan berasa pahit ketika dimakan, namun kimchi disini cukup pas bumbunya buat saya. Menu di restoran ini juga dilengkapi oleh bahasa melayu karena katanya cukup banyak orang melayu yang datang ke restoran ini.
Restoran halal lainnya yang saya coba di daerah myeongdong yaitu restoran nepal. Disini saya mencoba chicken and mushrooms soup serta samboza. Menurut saya rasa masakan disini cukup enak. Harga samboza sekitar 5000 won dapat 2 pcs yang besar dan harga untuk supnya 8000 won, nasi putih seharga 2000 won. Restoran ini letaknya ada di tengah-tengah pasar myeongdong. Ketika saya berada di Busan saya sempat mencoba restoran seafood yang tidak menyajikan menu pork. Cukup sulit menemukan restoran yang tidak mengolah pork, walaupun banyak sekali restoran seafood di sepanjang jalan pasar Heundae. Setelah bertanya-tanya menu pada setiap restoran seafood yang kami temui, akhirnya kami menemukan satu restoran yang tidak ada menu pork. Harga rata-rata makanan di restoran seafood disini cukup mahal karena menyediakan menu set dalam jumlah yang cukup banyak. Satu set biasanya berkisar 20000-50000 won. Saya menemukan harga makanan yang paling murah yaitu rockfish stew seharga 15000 won. Saya pikir yang disajikan hanya sup ikan saja, ternyata yang disajikan menu lengkap dengan kimchi dan sayuran (salad). Jika ingin menabah nasi cukup dengan 1000 won sudah mendapatkan nasi merah satu mangkuk.
menu di claypot sujebi yang kami pesan
buku menu di claypot sujebi
Banyak eonni2 yang menggunakan hanbok di daerah Insadong
ini yang dinamakan claypot sujebi
Tempat makan lesehan di dalam claypot sujebi
Rasa kimchi disini termasuk yang enak menurut saya
Tempat masuknya berada di gang sempit seperti ini, tidak terlihat restoran jika dari luar, tampak seperti pintu belakang sebuah rumah, tapi kalau sudah masuk ke dalam, akan terlihat ramainya.
Satu set menu rockfish stew di Heundae market Busan
Rockfish stew
Nasi merah
Mirip seperti bihun goreng dan rasanya pun mirip bihun goreng di Indonesia, sempat terharu karena sudah beberapa hari di Korea baru merasakan makanan yang mirip dengan yang di Indonesia
Salad dan mashed potato sebagai pelengkap menu sup ikan
Rasa kimchi berbeda-beda setiap restoran, dan saya kurang menyukai rasa kimchi disini
Restoran malayasia di Itaewon namun menjual makanan khas korea yang halal
Setiap restoran di korea selalu menyediakan gratis satu botol air putih beserta gelasnya, sehingga kita bisa menghemat budget untuk pengeluaran minum
Pelayannya orang malaysia, namun kokinya orang asli korea
Satu set menu bulgogi, selalu ada kimchi
Bulgogi
Sup rumput laut, rasanya enak
Samgyetang , sup kaldu ayam khas korea, rasanya segar dan dapat menghangatkan badan
di dalam restoran nepal di kawasan Myeongdong
Chicken and mushrooms soup
Samboza
Restoran halal yang berada di daerah Itaewon, di dekat Eid restoran di Itaewon
Restoran halal yang berada di daerah Itaewon, di jalan menuju Mesjid Itaewon
Say menemukan satu restoran Indonesia di daerah Itaewon tepatnya di jalan menuju masjid Itaewon
Menyajikan menu Indonesia
Restoran halal yang berada di daerah Itaewon
The halal guys, restoran halal yang berada di daerah Itaewon
Restoran halal yang berada di daerah Itaewon, di dekat Eid restoran di Itaewon
Restoran halal yang berada di daerah Itaewon, di jalan menuju Mesjid Itaewon
Say menemukan satu restoran Indonesia di daerah Itaewon tepatnya di jalan menuju masjid Itaewon
Menyajikan menu Indonesia
Restoran halal yang berada di daerah Itaewon
The halal guys, restoran halal yang berada di daerah Itaewon
Foto-fotonya menarik banget
BalasHapusJadi pengen juga makanan halal dan thayyib dari Korea. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis.
BalasHapus